Awal Waktu Sholat Isya dan Akhir Waktu Isya'

Ofasholatan - Waktu Sholat isya dimulai ketika mega merah telah hilang, sedangkan untuk akhir waktu sholat isya para ulama berbeda pendapat. Setidaknya ada 3 pendapat yang terkenal mengenai berakhirnya waktu sholat isya, semua itu akan kita pelajari bersama-sama pada halaman ini.

Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa Isya' merupakan nama permulaan malam dari waktu maghrib sampai sepertiga malam yang awal. Sehingga sholat ini dinamakan Isya' karena sholat ini dikerjakan pada waktu tersebut.
Untuk lebih memahami waktu maghrib, sebaiknya teman-teman pelajari juga artikel saya yang terdahulu yaitu tentang : "Awal dan Akhir Waktu Sholat Maghrib"

Shalat Isya' hampir sama seperti sholat dzuhur dan sholat ashar, yaitu terdiri dari 4 raka'at, dengan duduk tasyahud dua kali setiap dua raka'at. Tetapi bedanya ketika sholat dzuhur dan ashar memelankan bacaannya disemua raka'at, sedangkan sholat isya pada dua raka'at pertama mengeraskan bacaannya dan memelankan bacaannya pada dua raka'at berikutnya (dua raka'at terakhir) dan tentunya waktu pelaksanaanya pasti berbeda.

Ilustrasi: Jadwal Waktu Sholat

Oke. Kembali ke topik pembahasan mengenai waktu Sholat Isya, secara lebih rinci akan kita pelajari bersama-sama. Mari kita simak ulasannya berikut ini :
  • Awal Waktu Shalat Isya
    Mengenai hal ini, para ulama bersepakat bahwa awal waktu masuknya sholat isya yaitu apabila mega merah telah hilang. Tetapi mengenai mega merah ini mereka berbeda pendapat. Pendapat jumhur ulama bahwa mega merah adalah cahaya kemerah-merahan, sementara Abu Hanifah, Zufar, dan Al-Auza'i berpendapat bahwa mega merah adalah cahaya putih setelah hilangnya cahaya kemerah-merahan.

    Dan pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang pertama (Jumhur Ulama), berdasarkan hadits yang telah dijelaskan dari Nabi SAW bahwa beliau shalat isya ketika mega merah itu telah hilang. Dan mengenai mega merah ini, para astronom melalui ilmu astronominya bahwa cahaya putih itu tidak akan hilang kecuali ketika sepertiga malam yang pertama, dan juga telah disebutkan dalam hadits Aisyah yang menyatakan:
    كَانُوا يُصَلُّوْنَ فِيْمَا بَيْنَ أَنْ يَغِيْبَ الشَّفَقُ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ اْلأَوَّلِ
    Artinya :
    Mereka shalat (Isya) pada waktu antara hilangnya mega merah sampai sepertiga malam yang pertama
    Dari beberapa keterangan diatas, maka dapat dibenarkan bahwa yang dimaksud dengan mega merah adalah cahaya kemerah-merahan, bukan cahaya putih.
    Wallahu 'alam, hanya Allah yang tahu....
  • Akhir Waktu Sholat Isya
    Para ulama berpeda pendapat mengenai hal ini. Terdapat 3 pendapat yang masyhur terkait waktu akhir shalat isya, diantaranya :
    1. Akhir waktu sholat isya sampai pertengahan malam
      Ini adalah pendapat Imam Syafi'i pada pendapat yang baru atau qaul jadid (tetapi pendapat ini menurutnya adalah merupakan waktu utama menurut madzhab ini). Ini satu pendapat, namun dijelaskan oleh Imam Syafi'i dalam Al-Umm bahwa apabila telah lewat sepertiga malam maka telah habis waktu isya, demikian pula pendapat Abu Hanifah dan riwayat yang masyhur dari Imam Malik.

      Argumen mereka adalah hadits tentang Jibril yang mengimami Nabi SAW, dalam hadits itu dijelaskan "Sesungguhnya Jibril Shalat Isya bersama Nabi SAW pada hari yang kedua ketika waktu sepertiga malam"
    2. Akhir waktu sholat isya sampai pertengahan malam
      Ini adalah pendapat Ats-Tsauri, Ibnu Al-Mubarak, Ishak, Abu Tsaur, para sahabat Abu Hanifah, dan pendapat Imam Syafi'i pada pendapatnya yang lama atau qaul qadim (tetapi menurut pendapat para sahabat Abu Hanifah dibolehkan melaksanakan shalat Isya setelah waktu ini, meskipun makrum hukumnya. Sementara menurut Imam Syafi'i ini adalah waktu pilihan dan ia tidak akan hilang sampai terbit fajar), demikian pula pendapat Ibnu Hazm.

      Argumen mereka adalah hadits Abdullah bin Amr, yang didalamnya terdapat ungkapan:
      وَقْتُ صَلاَةِ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ اْلأَوْسَطِ
      Artinya :
      Dan waktu shalat Isya sampai pertengahan malam ... (HR. Muslim)

      Dalam hadits Anas, ia berkata :
      أَخَّرَالنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم صَلاَةَ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ
      Artinya :
      Nabi SAW pernah mengakhirkan shalat Isya sampai pertengahan malam ... (HR. Bukhari)

      Umar bin Khattab telah menulis surat kepada Abu Musa Al-Asy'ari, yang artinya :
      Artinya :
      "Kerjakanlah shalat isya' hingga sepertiga malam. Jika kamu ingin mengakhirinya, maka sampai waktu pertengahan malam, dan janganlah kamu jadi orang yang lalai". (Sanadnya Shahih dikeluarkan oleh Malik)
      Maksudnya yaitu janganlah engkau menjadikan shalat isya di waktu sepertiga malam itu sebagai kebiasaan, kamu akan menjadi lalai.
      Dan pendapat kedua inilah merupakan pendapat yang paling kuat, yakni akhir waktu sholat isya sampai pertengahan malam.
    3. Akhir Waktu Shalat Isya sampai Terbit Fajar
      Akhir waktau sholat isya adalah terbit fajar shadiq (meskipun bagi orang yang tidak terpaksa), pendapat ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Abu Hurairah, serta dipilih oleh Mundzir. Salah satu argumen mereka adalah Hadits Abi Qatadah dengan Sanad Marfu', yang artinya:
      Artinya :
      Sesungguhnya yang disebut lalai adalah orang yang belum mengerjakan shalat hingga masuknyawaktu shalat lain.

Anjuran untuk Sholat Isya di Akhir Waktu

  1. Terdapat banyak dalil shahih tentang anjuran mengakhiri shalat isya. ini pendapat sebagian besar ulama dari para sahabat dan tabi'in. Nabi Muhammad SAW bersabda :
    لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِيْ لَأَمَرتهمْ أَنْ يُؤَخِّرُواالْعِشَاءِ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ
    Artinya :
    Kalau aku tidak khawatir akan memberatkan kepada ummataku, sungguh aku perintahkan kepada mereka agar mengakhirkan sholat isya sampai sepertiga malam atau setengahnya. (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
    Penjelasan:
    Hikmah dari hal ini adalah lebih bermanfaat untuk menjernihkan batin dari kesibukan-kesibukan yang melupakan Allah SWT dan memotong waktu untuk bercanda setelah shalat isya. Akan tetapi mengakhirkan shalat Isya bisa jadi membuat sedikit jamaahnya, dan membuat mereka pergi dari jamaah. Oleh karena itu, Nabi SAW terkadang mengakhirkan shalat Isya dan terkadang menyegerakan shalat Isya.
  2. Dimakruhkan tidur sebelum shalat Isya dan bercanda setelahnya, sebagaimana dalam hadits Abu Barzah ia berkata:
    أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
    Artinya :
    Sesungguhnya Rasulullah SAW memakruhkan (membenci) tidur sebelum shalat isya dan bercanda setelahnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
    Penjelasan:
    Yang dimaksud makruhnya tidur sebelum shalat isya yaitu di khawatirkan kalau habis waktu shalat isya disebabkan karena ketiduran atau karena orang-orang akan menyepelekan shalat Isya itu, kemudian mereka tidur dan tidak melaksanakanna dengan berjamaah. Adapun dimakruhkannya bercanda dan ngobrol setelah sholat isya karna hal itu dapat menyebabkan orang senang begadang sehingga ia kelewatan waktu subuh, atau agar ia tidak terjatuh dalam perkara yang tidak ada manfaatnya.


KESIMPULAN:
  • Sholat Isya terdiri dari 4 Raka'at, dengan mengeraskan bacaannya di kedua raka'at pertama dan memelankan bacaannya di kedua raka'at terakhir serta duduk tasyahud dua kali
  • Awal masuknya waktu sholat isya yaitu apabila mega merah telah hilang
  • Yang di maksud dengan mega merah adalah cahaya kemerah-merahan, bukan cahaya putih.
  • Pendapat paling kuat mengenai akhir waktu sholat Isya yaitu pendapat no. 2, yaitu akhir waktu isya sampai pertengahan malam
  • Melaksanakan sholat isya dianjurkan di akhir waktu, dengan alasan yang sudah dijelaskan diatas